Minggu, 03 Januari 2016

kisah nabi musa



KISAH NABI MUSA A.S
Musa dan Harun sama-sama di utus untuk berdakwah ke negri Mesir dan mengajak kaum Israil menyembah Allah SWT. Musa dan Harun adalah sama-sama keturunan keempat dari Nabi Ya’qub yang tinggal di Mesir sejak Nabi Yusuf berkuasa di Mesir.
Mesir pada masa itu di kuasai oleh Fir’aun. Kerajaanya luas dan kaya raya. Penduduknya terdiri dari dua bangsa. Yang pertama bangsa asli mesir yaitu orang Qubti,sedang yang yang kedua adalah orang-orang israil yaitu keturunan nabi Yaq’ub.
Kebanyakan orang-orang Qubti menduduki jabatan-jabatan tinggi. Sedang orang israil hanya berkedudukan rendah, seperti para buruh ,pelayan dan pesuruh.
Fir’aun memerintah dengan tangan besi. Ia diktator bengis yang tidak berperi kemanusiaan. Mabuk dan rakus dengan kekuasaan , sehingga ia berani menyebut dirinya Tuhan.

A.    KELAHIRAN NABI MUSA
Pada suatu hari seorang ahli nujum datang menghadapi Fir;aun bahwa menurut perhitungannya tak lama lagi bakal lahir seorang bayi dari bangsa Israil yang kelak akan menjadi musuh dan menjatuhkan kekuasaan-nya .
Fir’aun berang mendengar laporan itu. Saat itu juga dia memberikan perintah agar membunuh bayi laki-laki yang lahir dari kalangan bangsa Israil .
Musa dilahirkan oleh pasangan suami istri Imran dan Yukabad. Begitu mengetahui bahwa anaknya yang lahir adalah laki-laki.
Yukabad danImran panik. Jika tak segera disembunyikan anak itu tentulah akan di bunuh oleh kaki tangan Fir’aun.
YUkabad sangat sayang pada bayinya yang molek dan sesat serta lucu itu. Ia tak rela bayi itu sampai terbunuh. Tapi untuk menyembunyikannya terus menerus juga tak mungkin.
Allah memberikan ilham kepada ibu Nabi Musa itu  membentuk peti tahan air lalu menghanyutkan Musa di dalam peti di sungai Nil. Kakak Musa diperintahkan untuk mengikuti kemana peti itu hanyut dan di di tangan siapakah Musa nati di temukan. Ternyata peti itu di temukan putri Raja Fir’aun . peti di buka setelah tahu isinya bayi mereka bawa ke hadapan ibu mereka yaitu istri Fir’aun yang bernama Asiah .
Istri Fir’aun sangat senag melihat bayi itu. Ia ingin mengangkatnya sebagai anak. Maka diutarakan niatnya itu kepada Fir’aun .
Mula-mula Fir’aun menolak, namun atas bujukan istrinya itu akhirnya ia setuju . Asiah pun senang segera di cari inang yang di datangkan tidak ada yang cocok, Musa tak mau menyedot tetek susu inang-inang itu.
Kakak Musa menawarkan ibunya untuk menjadi inang. Mereka pura-pura tidak mengenal Musa. Demikianlah karena di susui ibunya sendiri akhirnya Musa mau menetek .Musa diserahkan kepada Yukabad mendapat upah yang besar . sesudah usai masa menyusui,Musa dikembalikan ke istana Fir’aun. Ia di didik sebagai mana anak anak raja yang lain. Ia berpakaian seperti Fir’aun mengendarai kendaraan Fir’aun sehingga dikenal sebagai pangeran Musa bin Fir’aun.
Setelah Musa dewasa Allah menganugerahkan pangkat kenabian dan ilmu pengetahuan.

B.    MENINGGALKAN ISTANA
Pada suatu hari Musa berjalan-jalan di kota . Ia melihat orang Qubti dan orang Israil sedang berkelahi. Karena keadaan tak seimbang Musa membela orang Israil . Orang Qubti tidak mau di ajak damai. Musa menjadi marah,orang itu langsung dipukulnya. Sekali tempeleng orang itu mati .
Ada seorang saksi yang melihat kejadian itu . Musa dilaporkan kepada firun .setelah fir’un tahu bahwa musa membela orang  israil ia segera memerintahkan orang untuk menangkap musa.
Musa melarikan diri,tujuannya ke negeri madyan .ia menyesal telah membunuh orang.ia bertaubat dan memohon ampun kepada allah .allah mengabulkan do,anyadan ia diampuni.
Dari mesir ke madyan harus di tempuh jalan kaki selama delapan hari .karena kelelahandan merasa lapar ,musa beristirahat dibawah pepohonan.
Tak jauh dari tempatnya beristirahat ia melihat dua orang wanita cantiksedang berebut untuk mendapatkan air di sumur guna member I minum ternak yang mereka gembalakan .gadis –gadis cantik itu berebutan dengan sekelompok pria kasar yang mau menangnya sendiri .
Musa segera bergerakmenolong dua gadis itu.laki-laki kasar tadi mencoba melawan Musatapi musa dapat mengalahkan mereka

C.     MUSA MENIKAH
Kedua orang gadis itu melaporkan apa yang telah di alaminya kepada ayah mereka di rumah. Ayah mereka yaitu Nabi Syu”aib memerintahkan kepada anak gadisnya untuk mengundang Musa ke rumah mereka.
Musa memenuhi undangan itu . Keluarga itu senang melihat kedatangan Musa, sikapnya sopan dan tampak sekali jika ia seorang pemuda berpendidikan dari kalangan bangsawan.
Musa kemudian menceritakan peristiwa yang  menbuatnya terusir dari negeri Mesir.Nabi Syu’aib kemudian menyarankan agar musa tinggal di rumah nya supaya terhindar dari orang-orang Fir’aun.
Atas saran anaknya. Nabi Syu’aib kemudian bermaksud mengawinkan Musa dengan salah satu putrinya.Musa di minta bekerja mengembalakan ternak-ternak Nabi Syu’aib.
Musa menjalani masa perjanjiannya dengan Nabi Syu’aib dengan sabar Selama itu nampaklah bagi keluarga Syu’aib bahwa Musa adalah pemuda kuat,perkasa,jujur,dan dapat di percaya. Tak salah jika Nabi Syu’aib mengambilnya sebagai menantu.
Musa sangat bahagia hudup bersama istrinya.Nabi Syu’aib juga merasa leg karena anaknya mendapat perlindung yang dapat dipercaya. Setelah bertahun-tahun hidup di negeri Madyan dengan istrinya, pada suatu hari musa ingin kembali ke Mesir.

D.    KEMBALI KE MESIR
Musa sadar bahwa tidak mutahil orang-orang Mesir masih akan mencarinya.Maka ia menempuh perjalanan ke mesir dengan jalan memutar.  Tidak melalui jalan biasa . Istrinya turut menemani perjalanan musa.
Pada suatu malam  Musa dan istrinya tersesat. Tak tau arah mana yang harus di tempuh untuk meneruskan perjalanan ke Mesir. Disaat itulah ia melihat api yang terang benderang di atas bukit.
Berkata musa kepada istrinya :”Tunggulah disini, aku akan mengambil api itu untuk menerangi perjalanan kita.”
Istrinya menurut .musa menghampiri api itu .setelah ia dekat dengan api itu tiba-tiba terdengar seruan :”hai musa !aku ini adalah tuhanmu ,maka tanggalkanlah kedua terompahmu. Sesugguhnya kamu berada di lembah yang suci, thuwa .dan aku telah memilih kamu ,maka dengarkanlah apa yang akan di wahyukan kepadamu.sesungguhnya aku ini adalah allah,tiada tuhan selain Aku,maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
Inilah wahyu pertama yang diterima langsung oleh Nabi Musa .ia telah diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Selanjutnya ia dibekali pula mu’jizat sebagai bekal untuk berhadapan dengan Fir’un.
Nabi Musa diperintah Tuhan supaya meletakan tongkat yang dipegangnya  ke tanah.tongkat pemberian mertuanya itu mendadak berubah menjadi seekor ular yang besar.musa ketakutan dan berlari menjauh.
Allah berfirman : “ jangan takut ,peganglah ular itu .kami akan mengembalikannya seperti keadaannya semula.”
Makaketika ular itu ditangkap mendadak berubah lagi menjadi  sebatang tongkat.Mu’jizat kedua, allah memerintahkan Nabi Musa mengepitkan tangannya keketiak ,setelah perintah itu dilaksanakan tangannya menjadi putih cemerlang.
Allah kemudian memerintahkan musa berangkat ke Mesir untuk berdakwah kepada Fir’aun.Musa merasa takut karena dulu pernah membunuh orang mesir , tapi allah menjanjikan perlindungan untuknya maka hati Musa menjadi tentram .ia juga minta saudaranya Harun agar dipertemukan dengannya untuk bersama –sama menghadap Fir’aun ,sebab Harun lebih fasih berbicara dan berdebat .
Permintaan musa dikabulkan.Harun yang masih berada dimesir digerakkan hatinya sehingga berjalan menemui musa bersma-sama kemudian mereka menghadapi Fir’aun.
Bertemu dengan seorang raja yang mengaku dirinya Tuhan bukanlah hal yang mudah .mereka harus melalui liku-liku birokrasi dan protokoler yang rumit namun akhirnya mereka dapat bertemu juga.
Fir’aun didampingi beberpa nasehat dan para pejabat pemerintah lainnya.
“Siapakah kamu berdua ini ?”Tanya Fir’aun.
Musa menjawab :”kami Musa dan Harun adalah pesuruh allah.kami diutus kepadamuagar kau membebaskan bangsa israildari [erbudakandan penindasanmu danmenyerahkannya kepada kami agar mereka menyembah kepada Allahdengan leluasa dan menghindari siksaanmu.”
Fir;un tertawa sinis dan mengejek musa dengan mengatakan bahwa Musatidak tahu diri .dulu dia diasuh dan dibesarkan di istana mesirkini malah berbalikmenentang Fir’aun.Musa dianggap orang yang tak tahu balas budi.
Musa menjawab bahwa semua itu dikarenakan ulah Fir’aunsendiri.seandainya Fir’aun tidak memerintah membunuh bayi laki-laki,,tidak mungkinia dihanyutkan di sungai nildan akhirnya ditemukan dan diambilsebagai anak ankat oleh istri Fir’aun.jadi ,Musa merasa tidak berhutang budi ,hanya Fir’aun sendiri yang menyebabkan semua itu terjadi.
Berkata Musa :”Adapun mengenai pembunuhan yang dulu kulakukan adalah akibat godaan syetan,namunmperistiwa itu iakirnya menjadi rahmatterselubungbagiku .Sebab dalam pengembaraankusetelah aku melarikan diri dari negerimu,aku dikaruniai hikmah dan ilmu oleh allah dan aku diutus sebagai rosul,maka datanglah aku kepadamu untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan kezaliman serta penindasanmu terhadap kaum bangsa israil.”
“Siapakah Tuhan yang kau sebut-sebut itu, Musa”Tanya Fir’aun. “ Adakah Tuhan lain di atas bumi ini selain aku yang patut disembah dan dipuja?”
“Ya, ada, yaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan seluruh alam semesta,” jawab Musa.
Demikianlah terjadi perdebatan antara Musa dan Fir’aun. Fir’aun sama sekali tak dapat menolak hujah dan alasan Musa yang di wakili Harun. Fir’aun akhirnya mengancam Musa dan Harun dengan berkata : “Hai Musa, jika engkau mengakui Tuhan selain aku maka pasti engkau kumasukkan ke dalam penjara !”
Berkata Musa : “Apakah engkau akan memenjarakan aku walaupun aku dapat membuktikan dan memberikan tanda-tanda kebenaran dakwahku ?”
Fir’aun menantang dan berkata : “ Datangkanlah tanda-tanda yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika memang kau benar-benar tidak berdusta.”

E.     MUSA DAN PARA AHLI SIHIR FIR’AUN
Musa kemudian melemparkan tongkatnya. Mendadak berubah menjadi ular yang merayap kea rah Fir’aun. Fir’aun lari ketakutan dan minta agar Musa menangkap ularnya lagi.
Begitu ditangkap ular itu berubah menjadi tongkat lagi. “Adakah bukti kebenaranmu yang lain?” Tanya Fir’aun.
Musa kemudian memasukkan tangannya ke dalam baju dan ketika di keluarkan lagi tangan itu menjadi putih cemerlang, menyilaukan mata Fir’aun dan para pejabatnya.
Meski mu’jizat Nabi Musa telah dikeluarkan Fir’aun tetap belum percaya. Ia mengira Musa telah mengeluarkan ilmu sihir, maka ia hendak mengumpulkan ahli-ahli sihir di seluruh kerajaan mesir untuk bertanding melawan Nabi Musa.
Tantangan itu disampaikan kepada Musa dan sudah ditentukan waktunya pula. Musa menyanggupi tantangan itu.
Pada hari yang telah di tentukan berkumpullah para ahli sihir di tempat yang telah di tentukan pula. Rakyat turut menyaksikan pula adu kepadaian sihir itu.
Setelah semua berkumpul, Fir’aun member aba-aba agar pertandingan di mulai. Musa mempersilahkan para ahli sihir andalan Fir’aun untuk menampilkan kebolehan lebih dahulu. Mereka melemparkan tali dan tongkat-tongkatnya. Tak lama kemudian tali-tali dan tongkat yang mereka lemparkan itu berubah menjadi ular, jumlahnya ribuan ekor. Fir’aun tertawa bangga menyaksikan kebolehan para ahli sihirnya. Rakyat banyak juga terkagum-kagum.
Dengan tenang Nabi Musa melemparkan tongkatnya, tongkat itu segera berubah menjadi ular yang sangat besar dan langsung memakan ular-ular para ahli sihir Fir’aun.
Dalam waktu singkat ular-ular para ahli sihir itu habis di telan ular Nabi Musa. Para ahli sihir itu terbalalak heran. Apa yang ditampilkan Nabi Musa bukanlah sihir seperti yang mereka pelajari dari setan. Sadar akan hal itu para ahli sihir sama berlutut dan menyatakan diri menjadi pengikut ajaran Nabi Musa. Mereka bertaubat dan hanya akan menyembah Allah saja.
Fir’aun murka melihat pembelotan para ahli sihir yang telah bertaubat itu. Ia mengancam akan menyiksa para ahli sihir itu dengan siksaan di luar batas perikemanusiaan. Namun para ahli sihir itu tiada merasa takut, mereka tetap memilih menjadi pengikut Nabi Musa.
Sejak saat itu terdapat dua aliran di mesir. Yang pertama mereka menyembah Fir’aun dan yang kedua para pengikut Nabi Musa.
Namun para pengikut Nabi Musa makin lama makin banyak jumlahnya, sebab ajaran Nabi Musa sangat jelas dan mereka dihormati sebagai makhluk Tuhan sama seperti lainnya. Tidak demikian dengan Fir’aun yang selalu bertindak bengis dan kejam.

F.     KEHANCURAN FIR’AUN DAN PENGIKUTNYA
Kebengisan Fir’aun semakin menjadi-jadi. Para pengikut Nabi Musa disiksa diluar batas agar menjadi kafir dan mengikuti perintah Fir’aun.
Nabi Musa kemudian berdoa agar Allah menimpakan azab kepada Fir’aun dan para pengikutnya. Doanya di kabulkan. Mesir dilanda kemarau panjang sehingga banyak panen yang gagal. Tanaman dan pepohonan banyak yang mati. Disusul badai topan yang merobohkan rumah-rumah mereka, jutaan belalang didatangkan menyerbu hewan dan perkebunan, juga kutu dan katak. Terakhir semua air di negeri mesir mendadak berubah menjadi darah. Wabah penyakit melanda dimana-mana, setiap anak laki-laki bangsa mesir mendadak mati tidak terkecuali anak-anak Fir’aun sendiri termasuk putra mahkotanya.
Dalam keadaan demikian mereka mendatangi Nabi Musa agar berdoa kepada Tuhan untuk mencabut azab itu. Nabi Musa mau berdoa setelah Fir’aun berjanji akan membiarkan kaum Bani Israil pergi dari mesir bersama Musa.
Namun setelah azab itu berhenti dan keadaan menjadi normal Fir’aun mengingkari janjinya. Kaum Bani Israil yang menjadi buruh, budak dan sebagainya tetap di perintahkan bekerja di Mesir dan para pengikut Nabi Musa masih banyak yang disiksanya.
Dalam keadaan demikian datanglah wahyu dari Allah agar Musa mengajak kaumnya pergi meninggalkan mesir.
Mereka berangkat secara diam-diam dimalam hari. Takut ketahuan Fir’aun. Namun akhirnya Fir’aun mengetahuinya juga. Ia dan bala tentaranya segera menyusul rombongan Nabi Musa.
Syahdan, rombongan Musa telah sampai di tepi Laut Merah. Mereka tak dapat melanjutkan perjalanan karena terhalang laut. Para pengikut Nabi Musa panic karena Fir’aun dari kejauhan sudah tampak bersama bala tentaranya yang akan membunuh mereka.
“Jangan takut Tuhan bersama kita,” kata Nabi Musa sambil memukulkan tongkatnya ke laut. Seketika laut itu terbelah.
Para pengikut Nabi Musa segera berjalan di tengah-tengah laut yang terbelah itu.
Setelah mereka sampai di daratan seberang, Fir’aun tiba dan menyusul mereka melalui jalan di laut yang terbelah.
Namun ketika Fir’aun dan para pengikutnya sampai dipertengahan mendadak laut terbelah itu mengatup kembali. Tenggelamlah Fir’aun dan para pengikutnya. Semua binasa tanpa tersisa.
Sesudah selamat dari kejaran Fir’aun, Musa dan pengikutnya meneruskan perjalanan. Di waktu mereka kehausan dan tidak mendapat air Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke batu, maka dari, batu itu memancarlah air yang dapat mereka minum.
Sewaktu mereka berada di semenanjung Sinai mereka kepanasan, matahari seperti memanggang bumi. Tak ada tempat berteduh karena tak satupun pohon terlihat oleh mereka. Di saat seperti inilah Allah memberikan nikmatnya berupa awan yang melindungi perjalanan mereka.
Dan ketika kehabisan bekal, mereka minta kepada Nabi Musa agar Allah menurunkan makanan buat mereka. Allah kemudian memberi mereka makanan berupa Manna dan Salwa. Manna rasanya manis seperti madu. Sedang Salwa adalah burung puyuh yang datang berbondong-bondong silih berganti. Mendapat makanan yang baik itu mereka bukannya bersyukur malah mau minta makanan dari jenis yang lain lagi.   

1 komentar: