KISAH NABI MUSA A.S
Musa dan Harun sama-sama di utus untuk berdakwah ke negri
Mesir dan mengajak kaum Israil menyembah Allah SWT. Musa dan Harun adalah
sama-sama keturunan keempat dari Nabi Ya’qub yang tinggal di Mesir sejak Nabi
Yusuf berkuasa di Mesir.
Mesir pada masa itu di kuasai oleh Fir’aun. Kerajaanya luas
dan kaya raya. Penduduknya terdiri dari dua bangsa. Yang pertama bangsa asli
mesir yaitu orang Qubti,sedang yang yang kedua adalah orang-orang israil yaitu
keturunan nabi Yaq’ub.
Kebanyakan orang-orang Qubti menduduki jabatan-jabatan
tinggi. Sedang orang israil hanya berkedudukan rendah, seperti para buruh
,pelayan dan pesuruh.
Fir’aun memerintah dengan tangan besi. Ia diktator bengis
yang tidak berperi kemanusiaan. Mabuk dan rakus dengan kekuasaan , sehingga ia
berani menyebut dirinya Tuhan.
A.
KELAHIRAN NABI MUSA
Pada suatu hari seorang ahli nujum datang menghadapi Fir;aun
bahwa menurut perhitungannya tak lama lagi bakal lahir seorang bayi dari bangsa
Israil yang kelak akan menjadi musuh dan menjatuhkan kekuasaan-nya .
Fir’aun berang mendengar laporan itu. Saat itu juga dia
memberikan perintah agar membunuh bayi laki-laki yang lahir dari kalangan
bangsa Israil .
Musa dilahirkan oleh pasangan suami istri Imran dan Yukabad.
Begitu mengetahui bahwa anaknya yang lahir adalah laki-laki.
Yukabad danImran panik. Jika tak segera disembunyikan anak
itu tentulah akan di bunuh oleh kaki tangan Fir’aun.
YUkabad sangat sayang pada bayinya yang molek dan sesat serta
lucu itu. Ia tak rela bayi itu sampai terbunuh. Tapi untuk menyembunyikannya
terus menerus juga tak mungkin.
Allah memberikan ilham kepada ibu Nabi Musa itu membentuk peti tahan air lalu menghanyutkan
Musa di dalam peti di sungai Nil. Kakak Musa diperintahkan untuk mengikuti
kemana peti itu hanyut dan di di tangan siapakah Musa nati di temukan. Ternyata
peti itu di temukan putri Raja Fir’aun . peti di buka setelah tahu isinya bayi
mereka bawa ke hadapan ibu mereka yaitu istri Fir’aun yang bernama Asiah .
Istri Fir’aun sangat senag melihat bayi itu. Ia ingin
mengangkatnya sebagai anak. Maka diutarakan niatnya itu kepada Fir’aun .
Mula-mula Fir’aun menolak, namun atas bujukan istrinya itu
akhirnya ia setuju . Asiah pun senang segera di cari inang yang di datangkan
tidak ada yang cocok, Musa tak mau menyedot tetek susu inang-inang itu.
Kakak Musa menawarkan ibunya untuk menjadi inang. Mereka
pura-pura tidak mengenal Musa. Demikianlah karena di susui ibunya sendiri
akhirnya Musa mau menetek .Musa diserahkan kepada Yukabad mendapat upah yang
besar . sesudah usai masa menyusui,Musa dikembalikan ke istana Fir’aun. Ia di
didik sebagai mana anak anak raja yang lain. Ia berpakaian seperti Fir’aun
mengendarai kendaraan Fir’aun sehingga dikenal sebagai pangeran Musa bin
Fir’aun.
Setelah Musa dewasa Allah menganugerahkan pangkat kenabian
dan ilmu pengetahuan.
B.
MENINGGALKAN ISTANA
Pada suatu hari Musa berjalan-jalan di kota . Ia melihat
orang Qubti dan orang Israil sedang berkelahi. Karena keadaan tak seimbang Musa
membela orang Israil . Orang Qubti tidak mau di ajak damai. Musa menjadi
marah,orang itu langsung dipukulnya. Sekali tempeleng orang itu mati .
Ada seorang saksi yang melihat kejadian itu . Musa dilaporkan
kepada firun .setelah fir’un tahu bahwa musa membela orang israil ia segera memerintahkan orang untuk
menangkap musa.
Musa melarikan diri,tujuannya ke negeri madyan .ia menyesal
telah membunuh orang.ia bertaubat dan memohon ampun kepada allah .allah
mengabulkan do,anyadan ia diampuni.
Dari mesir ke madyan harus di tempuh jalan kaki selama
delapan hari .karena kelelahandan merasa lapar ,musa beristirahat dibawah
pepohonan.
Tak jauh dari tempatnya beristirahat ia melihat dua orang
wanita cantiksedang berebut untuk mendapatkan air di sumur guna member I minum
ternak yang mereka gembalakan .gadis –gadis cantik itu berebutan dengan
sekelompok pria kasar yang mau menangnya sendiri .
Musa segera bergerakmenolong dua gadis itu.laki-laki kasar
tadi mencoba melawan Musatapi musa dapat mengalahkan mereka
C.
MUSA MENIKAH
Kedua orang gadis itu melaporkan apa yang telah di alaminya
kepada ayah mereka di rumah. Ayah mereka yaitu Nabi Syu”aib memerintahkan
kepada anak gadisnya untuk mengundang Musa ke rumah mereka.
Musa memenuhi undangan itu . Keluarga itu senang melihat kedatangan
Musa, sikapnya sopan dan tampak sekali jika ia seorang pemuda berpendidikan
dari kalangan bangsawan.
Musa kemudian menceritakan peristiwa yang menbuatnya terusir dari negeri Mesir.Nabi
Syu’aib kemudian menyarankan agar musa tinggal di rumah nya supaya terhindar
dari orang-orang Fir’aun.
Atas saran anaknya. Nabi Syu’aib kemudian bermaksud
mengawinkan Musa dengan salah satu putrinya.Musa di minta bekerja mengembalakan
ternak-ternak Nabi Syu’aib.
Musa menjalani masa perjanjiannya dengan Nabi Syu’aib dengan
sabar Selama itu nampaklah bagi keluarga Syu’aib bahwa Musa adalah pemuda
kuat,perkasa,jujur,dan dapat di percaya. Tak salah jika Nabi Syu’aib
mengambilnya sebagai menantu.
Musa sangat bahagia hudup bersama istrinya.Nabi Syu’aib juga
merasa leg karena anaknya mendapat perlindung yang dapat dipercaya. Setelah
bertahun-tahun hidup di negeri Madyan dengan istrinya, pada suatu hari musa
ingin kembali ke Mesir.
D.
KEMBALI KE MESIR
Musa sadar bahwa tidak mutahil orang-orang Mesir masih akan
mencarinya.Maka ia menempuh perjalanan ke mesir dengan jalan memutar. Tidak melalui jalan biasa . Istrinya turut
menemani perjalanan musa.
Pada suatu malam Musa
dan istrinya tersesat. Tak tau arah mana yang harus di tempuh untuk meneruskan
perjalanan ke Mesir. Disaat itulah ia melihat api yang terang benderang di atas
bukit.
Berkata musa kepada istrinya :”Tunggulah disini, aku akan
mengambil api itu untuk menerangi perjalanan kita.”
Istrinya menurut .musa menghampiri api itu .setelah ia dekat
dengan api itu tiba-tiba terdengar seruan :”hai musa !aku ini adalah tuhanmu
,maka tanggalkanlah kedua terompahmu. Sesugguhnya kamu berada di lembah yang
suci, thuwa .dan aku telah memilih kamu ,maka dengarkanlah apa yang akan di
wahyukan kepadamu.sesungguhnya aku ini adalah allah,tiada tuhan selain Aku,maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
Inilah wahyu pertama yang diterima langsung oleh Nabi Musa
.ia telah diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Selanjutnya ia dibekali pula
mu’jizat sebagai bekal untuk berhadapan dengan Fir’un.
Nabi Musa diperintah Tuhan supaya meletakan tongkat yang
dipegangnya ke tanah.tongkat pemberian
mertuanya itu mendadak berubah menjadi seekor ular yang besar.musa ketakutan
dan berlari menjauh.
Allah berfirman : “ jangan takut ,peganglah ular itu .kami
akan mengembalikannya seperti keadaannya semula.”
Makaketika ular itu ditangkap mendadak berubah lagi
menjadi sebatang tongkat.Mu’jizat kedua,
allah memerintahkan Nabi Musa mengepitkan tangannya keketiak ,setelah perintah itu
dilaksanakan tangannya menjadi putih cemerlang.
Allah kemudian memerintahkan musa berangkat ke Mesir untuk
berdakwah kepada Fir’aun.Musa merasa takut karena dulu pernah membunuh orang
mesir , tapi allah menjanjikan perlindungan untuknya maka hati Musa menjadi
tentram .ia juga minta saudaranya Harun agar dipertemukan dengannya untuk
bersama –sama menghadap Fir’aun ,sebab Harun lebih fasih berbicara dan berdebat
.
Permintaan musa dikabulkan.Harun yang masih berada dimesir
digerakkan hatinya sehingga berjalan menemui musa bersma-sama kemudian mereka
menghadapi Fir’aun.
Bertemu dengan seorang raja yang mengaku dirinya Tuhan
bukanlah hal yang mudah .mereka harus melalui liku-liku birokrasi dan
protokoler yang rumit namun akhirnya mereka dapat bertemu juga.
Fir’aun didampingi beberpa nasehat dan para pejabat
pemerintah lainnya.
“Siapakah kamu berdua ini ?”Tanya Fir’aun.
Musa menjawab :”kami Musa dan Harun adalah pesuruh allah.kami
diutus kepadamuagar kau membebaskan bangsa israildari [erbudakandan
penindasanmu danmenyerahkannya kepada kami agar mereka menyembah kepada
Allahdengan leluasa dan menghindari siksaanmu.”
Fir;un tertawa sinis dan mengejek musa dengan mengatakan
bahwa Musatidak tahu diri .dulu dia diasuh dan dibesarkan di istana mesirkini
malah berbalikmenentang Fir’aun.Musa dianggap orang yang tak tahu balas budi.
Musa menjawab bahwa semua itu dikarenakan ulah
Fir’aunsendiri.seandainya Fir’aun tidak memerintah membunuh bayi
laki-laki,,tidak mungkinia dihanyutkan di sungai nildan akhirnya ditemukan dan
diambilsebagai anak ankat oleh istri Fir’aun.jadi ,Musa merasa tidak berhutang
budi ,hanya Fir’aun sendiri yang menyebabkan semua itu terjadi.
Berkata Musa :”Adapun mengenai pembunuhan yang dulu kulakukan
adalah akibat godaan syetan,namunmperistiwa itu iakirnya menjadi
rahmatterselubungbagiku .Sebab dalam pengembaraankusetelah aku melarikan diri
dari negerimu,aku dikaruniai hikmah dan ilmu oleh allah dan aku diutus sebagai
rosul,maka datanglah aku kepadamu untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah
Allah dan meninggalkan kezaliman serta penindasanmu terhadap kaum bangsa
israil.”
“Siapakah Tuhan yang kau sebut-sebut itu, Musa”Tanya Fir’aun.
“ Adakah Tuhan lain di atas bumi ini selain aku yang patut disembah dan
dipuja?”
“Ya, ada, yaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan
seluruh alam semesta,” jawab Musa.
Demikianlah terjadi perdebatan antara Musa dan Fir’aun.
Fir’aun sama sekali tak dapat menolak hujah dan alasan Musa yang di wakili
Harun. Fir’aun akhirnya mengancam Musa dan Harun dengan berkata : “Hai Musa,
jika engkau mengakui Tuhan selain aku maka pasti engkau kumasukkan ke dalam
penjara !”
Berkata Musa : “Apakah engkau akan memenjarakan aku walaupun
aku dapat membuktikan dan memberikan tanda-tanda kebenaran dakwahku ?”
Fir’aun menantang dan berkata : “ Datangkanlah tanda-tanda
yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika memang kau benar-benar tidak
berdusta.”
E.
MUSA DAN PARA AHLI SIHIR FIR’AUN
Musa kemudian melemparkan tongkatnya. Mendadak berubah
menjadi ular yang merayap kea rah Fir’aun. Fir’aun lari ketakutan dan minta
agar Musa menangkap ularnya lagi.
Begitu ditangkap ular itu berubah menjadi tongkat lagi.
“Adakah bukti kebenaranmu yang lain?” Tanya Fir’aun.
Musa kemudian memasukkan tangannya ke dalam baju dan ketika
di keluarkan lagi tangan itu menjadi putih cemerlang, menyilaukan mata Fir’aun
dan para pejabatnya.
Meski mu’jizat Nabi Musa telah dikeluarkan Fir’aun tetap
belum percaya. Ia mengira Musa telah mengeluarkan ilmu sihir, maka ia hendak
mengumpulkan ahli-ahli sihir di seluruh kerajaan mesir untuk bertanding melawan
Nabi Musa.
Tantangan itu disampaikan kepada Musa dan sudah ditentukan
waktunya pula. Musa menyanggupi tantangan itu.
Pada hari yang telah di tentukan berkumpullah para ahli sihir
di tempat yang telah di tentukan pula. Rakyat turut menyaksikan pula adu
kepadaian sihir itu.
Setelah semua berkumpul, Fir’aun member aba-aba agar
pertandingan di mulai. Musa mempersilahkan para ahli sihir andalan Fir’aun
untuk menampilkan kebolehan lebih dahulu. Mereka melemparkan tali dan tongkat-tongkatnya.
Tak lama kemudian tali-tali dan tongkat yang mereka lemparkan itu berubah
menjadi ular, jumlahnya ribuan ekor. Fir’aun tertawa bangga menyaksikan
kebolehan para ahli sihirnya. Rakyat banyak juga terkagum-kagum.
Dengan tenang Nabi Musa melemparkan tongkatnya, tongkat itu
segera berubah menjadi ular yang sangat besar dan langsung memakan ular-ular
para ahli sihir Fir’aun.
Dalam waktu singkat ular-ular para ahli sihir itu habis di
telan ular Nabi Musa. Para ahli sihir itu terbalalak heran. Apa yang
ditampilkan Nabi Musa bukanlah sihir seperti yang mereka pelajari dari setan.
Sadar akan hal itu para ahli sihir sama berlutut dan menyatakan diri menjadi
pengikut ajaran Nabi Musa. Mereka bertaubat dan hanya akan menyembah Allah
saja.
Fir’aun murka melihat pembelotan para ahli sihir yang telah
bertaubat itu. Ia mengancam akan menyiksa para ahli sihir itu dengan siksaan di
luar batas perikemanusiaan. Namun para ahli sihir itu tiada merasa takut,
mereka tetap memilih menjadi pengikut Nabi Musa.
Sejak saat itu terdapat dua aliran di mesir. Yang pertama
mereka menyembah Fir’aun dan yang kedua para pengikut Nabi Musa.
Namun para pengikut Nabi Musa makin lama makin banyak
jumlahnya, sebab ajaran Nabi Musa sangat jelas dan mereka dihormati sebagai
makhluk Tuhan sama seperti lainnya. Tidak demikian dengan Fir’aun yang selalu
bertindak bengis dan kejam.
F.
KEHANCURAN FIR’AUN DAN PENGIKUTNYA
Kebengisan Fir’aun semakin menjadi-jadi. Para pengikut Nabi
Musa disiksa diluar batas agar menjadi kafir dan mengikuti perintah Fir’aun.
Nabi Musa kemudian berdoa agar Allah menimpakan azab kepada
Fir’aun dan para pengikutnya. Doanya di kabulkan. Mesir dilanda kemarau panjang
sehingga banyak panen yang gagal. Tanaman dan pepohonan banyak yang mati.
Disusul badai topan yang merobohkan rumah-rumah mereka, jutaan belalang
didatangkan menyerbu hewan dan perkebunan, juga kutu dan katak. Terakhir semua
air di negeri mesir mendadak berubah menjadi darah. Wabah penyakit melanda
dimana-mana, setiap anak laki-laki bangsa mesir mendadak mati tidak terkecuali
anak-anak Fir’aun sendiri termasuk putra mahkotanya.
Dalam keadaan demikian mereka mendatangi Nabi Musa agar
berdoa kepada Tuhan untuk mencabut azab itu. Nabi Musa mau berdoa setelah
Fir’aun berjanji akan membiarkan kaum Bani Israil pergi dari mesir bersama
Musa.
Namun setelah azab itu berhenti dan keadaan menjadi normal
Fir’aun mengingkari janjinya. Kaum Bani Israil yang menjadi buruh, budak dan
sebagainya tetap di perintahkan bekerja di Mesir dan para pengikut Nabi Musa
masih banyak yang disiksanya.
Dalam keadaan demikian datanglah wahyu dari Allah agar Musa
mengajak kaumnya pergi meninggalkan mesir.
Mereka berangkat secara diam-diam dimalam hari. Takut
ketahuan Fir’aun. Namun akhirnya Fir’aun mengetahuinya juga. Ia dan bala
tentaranya segera menyusul rombongan Nabi Musa.
Syahdan, rombongan Musa telah sampai di tepi Laut Merah.
Mereka tak dapat melanjutkan perjalanan karena terhalang laut. Para pengikut
Nabi Musa panic karena Fir’aun dari kejauhan sudah tampak bersama bala
tentaranya yang akan membunuh mereka.
“Jangan takut Tuhan bersama kita,” kata Nabi Musa sambil
memukulkan tongkatnya ke laut. Seketika laut itu terbelah.
Para pengikut Nabi Musa segera berjalan di tengah-tengah laut
yang terbelah itu.
Setelah mereka sampai di daratan seberang, Fir’aun tiba dan
menyusul mereka melalui jalan di laut yang terbelah.
Namun ketika Fir’aun dan para pengikutnya sampai
dipertengahan mendadak laut terbelah itu mengatup kembali. Tenggelamlah Fir’aun
dan para pengikutnya. Semua binasa tanpa tersisa.
Sesudah selamat dari kejaran Fir’aun, Musa dan pengikutnya
meneruskan perjalanan. Di waktu mereka kehausan dan tidak mendapat air Nabi
Musa memukulkan tongkatnya ke batu, maka dari, batu itu memancarlah air yang
dapat mereka minum.
Sewaktu mereka berada di semenanjung Sinai mereka kepanasan,
matahari seperti memanggang bumi. Tak ada tempat berteduh karena tak satupun
pohon terlihat oleh mereka. Di saat seperti inilah Allah memberikan nikmatnya
berupa awan yang melindungi perjalanan mereka.
Dan ketika kehabisan bekal, mereka minta kepada Nabi Musa
agar Allah menurunkan makanan buat mereka. Allah kemudian memberi mereka
makanan berupa Manna dan Salwa. Manna rasanya manis seperti madu. Sedang Salwa
adalah burung puyuh yang datang berbondong-bondong silih berganti. Mendapat
makanan yang baik itu mereka bukannya bersyukur malah mau minta makanan dari
jenis yang lain lagi.